BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang
dibangun untuk mendidik anak-anak bangsa, guna mewujudkan anak-anak yang
berkualitas. Yaitu anak-anak yang memiliki kepribadian secara menyeluruh dan
seimbang, serta mampu berkarya mewujudkan eksistensi dirinya dalam kehidupan
bermasyarakat. Ada dua unsur utama yang harus ada di sekolah agar kegiatan
belajar mengajar berlangsung dengan baik, yaitu guru dan murid. Guru berperan
sebagai pendidik yang akan memberikan pengajaran, pengarahan, dan pembinaan
kepada para murid sebagai peserta didik. Dalam kegiatan belajar mengajar, akan
terjadi proses interaksi antara guru dan murid. Interaksi guru dan murid adalah
hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan murid dalam proses
belajar mengajar di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.(http://etd.eprints.ums.ac.id/14746/4/BAB_1.pdf)
Dalam lembaga tersebut,
guru adalah sosok penting yang tidak bisa dipungkiri lagi. Guru merupakan
jembatan untuk menjadikan anak-anak bangsa sebagai generasi yang berkualitas.
Maka dari itu sangatlah penting bagi seorang guru untuk bisa berperan aktif mengarahkan
dan memfasilitasi murid dalam belajar dan memperoleh ilmu, pengalaman, dan
keterampilan kepada murid sebagai obyek belajar.
Interaksi
guru dan murid menjadi faktor paling penting terhadap keberhasilan pendidikan.
Ketika seorang guru mampu melakukannya dengan baik, maka murid akan mudah
berkomunikasi dan memahami segala materi yang disampaikan. Tapi dalam kenyataan
yang ada, hanya sedikit guru yang mampu menjadi sosok seperti itu. Banyak murid
yang mengalami kesulitan berkomunikasi dengan guru-gurunya. Anak-anak usia SD
terutama dalam hal ini sangatlah terlihat. Meraka bukan menjadi aktif
berinteraksi dengan guru tetapi malah takut, benci, bosan, ngantuk dalam
kegiatan belajar mengajar.
Tampak
pada saat pembelajaran berlangsung, siswa hanya duduk dan mendengarkan
penjelasan dari guru tidak berani mengajukan pertanyaan apalagi mengeluarkan
pendapat. Ketika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
berkomentar siswa hanya diam, tidak jelas sudah mengerti atau belum. Tidak
hanya itu, ketika siswa diminta untuk menceritakan pengalaman pribadi di depan
kelas, masih tampak kesulitan, bahkan ada siswa yang sama sekali tidak
berbicara sepatah kata pun saat diminta untuk bercerita di depan kelas. (http://gudangmakalah.blogspot.com/2011_08_01_archive.htm)
Hal tersebut merupakan
suatu bukti bahwa banyak siswa SD yang memiliki masalah dalam hal kemandirian
dan masalah percaya diri. Bahkan sampai sekarang sangat sedikit guru yang sadar
dan tergerak untuk menangani masalah tersebut. Sungguh memprihatinkan apabila
permasalahan tersebut hanya didiamkan dan berlangsung terus menerus serta tidak
ada perbaikan sama sekali. Generasi kita akan menjadi generasi yang tertutup,
penakut, malas, dan tidak mandiri.
Dari
permasalahan diatas, kita perlu mengubah sistem pembelajaran yang selama ini
biasa diterapkan oleh guru kepada anak didiknya. Kita bisa menerapkan metode
yang lebih lebih mengutamakan rasa ingin tahu anak, dan memperbanyak praktek
ketimbang teori. Metode tersebut adalah “BELAJAR DAN BERMAIN” tersebut diyakini
lebih efektif meningkatkan rasa mandiri dan percaya diri anak dari pada
dari pada metode-metode lain. Karena
bermain merupakan dunia anak yang tidak bisa dipisahkan dalam masanya.
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
pokok, yaitu:
1.
Bagaimana cara seorang guru ketika
menyampaikan bahan pembelajaran terhadap murid?
2. Bagaimana langkah menjadikan murid yang
mandiri dan percaya diri?
3.
Apakah pembelajaran melalui bermain dan
belajar dapat meningkatkan rasa mandiri dan percaya diri pada siswa SD N
Ngenthak Mangir?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan ini adalah untuk meningkatkan tingkat kemandirian dan rasa percaya
diri siswa SD N Ngenthak Mangir yaitu antara lain dengan “BERMAIN DAN BELAJAR”.
D.
Manfaat
Penulisan
Hasil penulisan dari
penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
a. Bagi
Siswa
Melalui
metode pembelajaran baru yang telah diterapkan tersebut diharapkan siswa dapat
lebih mandiri dan percaya diri dalam kegiatan belajar mengajar atau pun
berbagai kegiatan lain diluar sekolah.
b. Bagi
Guru
Mampu
menerapkan suasana pembelajaran baru kepeda siswa, dan menciptakan kelas yang
aktif dan hangat, sehingga siswa terlatih untuk mandiri dan percaya diri.
Dengan menerapkan metode pembelajaran “BERMAIN DAN BELAJAR”.
E.
Hipotesis
Berdasarkan uraian
diatas, penelitian ini dapat disimpulkan dalam
sebuah hipotesis, yaitu sebagai berikut:
Dengan metode pembelajaran “BERMAIN DAN
BELAJAR” diharapkan siswa SD akan lebih
aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan tidak menjadi menjenuhkan
karena hangatnya hubunganan antara guru dan murid. Serta siswa akan lebih
mandiri dalam berbagai kegiatan dan percaya diri dalam mengapresiasikan
pemikirannya juga tidak takut bertanya pada gurunya apabila ada suatu hal yang
tidak dimengerti.
F.
Populasi
dan Sample
1. Populasi
Dalam penelitian ini,
populasi atau subjeknya adalah siswa SD N Ngethak Mangir Bantul.
2. Sampel
Dalam penelitian ini
populasi yang digunakan adalah siswa kelas 2 (dua) SD yang secara keseluruhan
berjumlah 35 siswa sebagai sampel yang membuktikan, bahwa metode ini sangat
mampu untuk meningkatkan rasa kemandirian dan percaya diri siswa.
G.
Sistematika
Penyajian
BAB
I. Pendahuluan
Berisikan tentang latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,
hipotesis, populasi dan sampel dan sistematika penyajian.
Bab II. Landasan Teori
Bab ini berisikan
tentang teori-teori mengenai penerapan yang di pakai dalam sistem pembelajaran
ini.
Bab III. Metode Penelitian
Dalam bab ini akan
menjelaskan tentang penelitian, subjek
penelitian, metode
pengumpulan data,
prosedur penelitian, dan metode analisis data untuk pengujian
hipotesis yang
digunakan peneliti dalam penelitian.
BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisikan
uraian hasil dari penelitian, dan dari bukti-bukti data serta hasil
tambahan yang dapat
memperkaya penelitian ini.
BAB V, Penutup berisikan Kesimpulan dan Saran
BAB V, Penutup berisikan Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini berisikan
kesimpulan akhir dari hasil penelitian, berbagai kemungkinan
yang terjadi mengenai
alasan dari hasil penelitian yang telah diperoleh
berdasarkan teori yang
dipakai, serta saran yang dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi
peneliti.
0 komentar:
Posting Komentar